Bangkit dari Kondisi Terpuruk, Apakah Bisa?
Bangkit dari kondisi terpuruk tentu tidak mudah. Banyak orang mengalami mengalami masalah dan persoalan-persoalan yang rumit, dan sulit untuk bangkit.
Kondisi terpuruk memang sangat menyakitkan, tetapi kita harus berdiri dan bangkit kembali. Kehidupan yang sulit, persoalan yang rumit, ekonomi yang sulit, hati yang penuh kepahitan, dendam dan kebencian tidak akan membawa kepada kebahagiaan.

pexel.com/@Inzmam Khan
Kondisi terpuruk membuat sebagian orang menjadi apatis dan tidak percaya terhadap kebahagiaan, menilai orang lain sama saja dan tidak percaya kepada kekuasaan dan skenario Tuhan.
Kondisi yang sulit dan persoalan hidup yang berat biasanya membuat banyak orang menjauh dari Tuhan. Dalam kondisi seperti ini, mungkin saja mereka tidak percaya terhadap kekuasaan Tuhan.
Kehidupan Adalah Milik Tuhan
Kehidupan adalah milik Tuhan, sebagai orang yang beragama, tentu bahwa kehidupan kita hanya sementara dan pada akhirnya akan mati. Kematian dan kehidupan adalah rahasia Tuhan. Persoalannya, apakah kalian percaya kepada Tuhan?
Melepaskan dan bangkit dari kondisi terpuruk adalah cara untuk menemukan kebahagiaan. Ingatlah, kita tidak hidup di masa lalu, melainkan kita sedang menuju masa depan untuk hidup bahagia. Mungkinkah bangkit dari kondisi terpuruk?
Hipotesis ini akan di jawab melalui kehidupan kita masing-masing, aku harus bangkit dari kondisi terpuruk. Ada beberapa hal yang bisa dilakukan supaya bisa bersyukur dan bangkit dari kondisi terburuk, berikut ini ulasannya.
Kehidupan adalah skenario Tuhan
Ada banyak hal yang tidak bisa kita kontrol dalam hidup ini, di antaranya adalah kekayaan, kehidupan, pasangan hidup dan kematian. Jika kita fokus kepada keempat hal tersebut, maka kita akan sulit untuk bangkit.
Artikel ini bukan untuk orang ateis, apa pun jenis ateisnya. Ateisme berasal dari kata Yunani atheos (tak bertuhan), yang berasal dari kata “theos” (Tuhan). “Atheos” dalam abad ke 5 SM digunakan secara sengaja untuk menyatakan ketidakpercayaan adanya Tuhan.
Orang yang ateis jelas tidak percaya kepada Tuhan maupun kuasa-Nya. Sebagai orang yang beragama tentu kita percaya adanya Tuhan dan kuasa-Nya. Kita harus percaya bahwa kehidupan adalah skenario dari Tuhan.
Kehidupan sepertinya berjalan sebagaimana mestinya dan kelihatan alami, tetapi sebenarnya tidaklah demikian. Dunia dan kehidupan di atur oleh TUHAN.
Kondisi terpuruk bukanlah pilihan kita, karena ada banyak hal yang menjadi latar belakang dan yang mempengaruhinya. Kondisi terpuruk bisa disebabkan oleh diri sendiri, orang lain dan juga roda kehidupan yang tidak bisa kita kontrol.
Jika kita berada dalam kondisi terpuruk, mungkin roda kehidupan sedang berputar, ada kalanya kita berada di atas, ada kalanya kita berada di bawah. Oleh sebab itu, percayalah bahwa Tuhan akan membawa kehidupanmu jauh lebih baik.
Bangkit dan Jangan menyerah
Menyerah bukanlah pilihan baik. Kalian harus berjuang dan bangkit, meskipun berada di tengah-tengah kehidupan yang sulit ataupun dalam kondisi terpuruk.
Evaluasi apa saja yang terjadi, apa yang menyebabkan kehidupanmu terpuruk. Setelah itu, carilah solusi untuk bangkit dan keluar dari keadaan tersebut.
Menenangkan diri dan mulai melangkah kembali, dan mencoba kembali, karena sesungguhnya kehidupan dan harapan selalu ada. Kebahagiaan akan selalu datang bagi orang yang mau berjuang dan menerima kebahagiaan itu.
Masa lalu yang buruk bukanlah masalah untuk mencapai sukses dan kebahagiaan di masa depan,
Kehidupan kita yang dulu adalah pengalaman yang mengajarkan bahwa kita pernah salah, kita pernah bodoh, dan kita pernah terluka atau kecewa. “Masa lalu biarlah masa lalu”, demikianlah judul lagu yang sempat viral dan di populerkan oleh Inul Darasista.
Masa depan Selalu Ada
Melanjutkan kehidupan jauh lebih penting dari diam dalam kondisi terpuruk. Banyak orang mengakhiri kehidupannya dengan cara tragis, karena mereka tidak bisa bangkit dari kondisi terpuruk.
Hidup kita begitu sangat berharga, baik bagi keluarga maupun bagi Tuhan. Oleh sebab itu carilah dan temukan kebahagiaan itu. Semoga kalian menemukannya.
Jangan menyesali peristiwa atau kejadian di masa lalu, meskipun kalian kehilangan harta, uang, pasangan hidup atau yang lainnya. Inilah inti dari kehidupan yang sebenarnya, pada akhirnya kita akan saling meninggalkan dan berpisah oleh kematian.
Kita harus memanfaatkan sisa kehidupan ini dengan semaksimal mungkin, yaitu untuk menjalani kehidupan dengan bahagia. Bagi kalian yang belum bahagia, semoga secepatnya mendapatkan kebahagiaan itu.