Edukasi

Faktor penyebab kenakalan anak: kenali sejak awal!!

anastasismedia.com Penyebab kenakalan anak memang terdiri dari banyak faktor, namun faktor pertama yang paling berpengaruh adalah faktor keluarga. Hal ini menyangkut pola asuh dan aspek-aspek penting seperti pengetahuan, ekonomi dan juga keharmonisan rumah tangga tersebut.

Kenakalan anak sering terdengar dan terjadi pada lingkungan sekolah maupun lingkungan tempat kita tinggal. Kenakalan tersebut ada yang dalam tahap wajar namun ada juga yang sudah masuk pada tahap yang tidak wajar.

Dalam tahap yang wajar, anak-anak biasanya suka jahil, suka marah ataupun terkadang mereka berkelahi.

Sebagai makhluk sosial, mereka sedang belajar berinteraksi dan memahami lingkungan sekitar, termasuk memahami teman-temannya ketika sedang bersama dan bermain.

Dalam tahap yang tidak wajar, kenakalan anak-anak usia dini sudah mengarah kepada tindakan-tindakan kekerasan ataupun melakukan perbuatan-perbuatan yang kurang etis berdasarkan norma-norma yang ada pada masyarakat.

Mengenali kenakalan anak

Tindakkan kekerasan tersebut misalnya suka memukul temannya ketika sedang marah. Tindakkan tersebut selalu terjadi berulang-ulang ketika ia sedang marah, sehingga menjadi tindakan yang tidak wajar.

Sedangkan melakukan perbuatan yang melanggar norma-norma yang ada pada masyarakat tersebut mislnya suka memaki, mengucapkan kata-kata kotor, atau suka mengambil milik orang lain.

Kenakalan anak dalam tahap wajar maupun yang tidak wajar merupakan awal mula dari pembentukan sikap dan karakternya. Jika anak-anak yang masih dalam usia 5-10 tahun memiliki kenakalan-kenakalan tertentu, maka ini harus menjadi perhatian serius dari orang tua.

Kenakalan-kenakalan kecil apabila sudah menjadi kebiasaan, maka ini akan menimbulkan kenakalan-kenakalan yang baru dan kemungkinan menjadi kenakalan yang lebih besar.

Faktor penyebab kenakalan anak

Anak-anak usia dini selalu belajar dari lingkungan sosial terdekat mereka. Mereka akan mendengar, melihat, mengamati dan belajar dari peristiwa-peristiwa yang terjadi disekitar mereka.

Anak-anak sangat peka dan memiliki kecepatan untuk mengikuti kebiasaaan-kebiasaan yang ada pada lingkungan sekitarnya. Hal ini sejalan dengan teori Tabularasa John lucke (1690). Teori tersebut menjelaskan bahwa perilaku dan sikap anak terbentuk melalui pengamatan dan pembelajaran dari lingkungan sekitar melalui panca indera.

Contoh sederhana jika lingkungan keluarga suka berkata-kata kasar dan kotor (misalnya kata anjing ketika marah) maka anak-anak juga akan terbiasa menirukan kata-kata tersebut.

Faktor lain yang juga memberikan pengaruh terhadap kenakalan anak adalah lingkungan tempat tinggal. Sadar atau tidak sadar lingkungan keluarga dan lingkungan tempat tinggal turut membentuk karakter dan kebiasaan dari anak, terlepas itu baik atau tidak baik.

1. Faktor lingkungan keluarga

Keluarga merupakan tempat yang pertama dan utama bagi pendidikan anak. Oleh sebab itu, pendidikan anak menjadi sangat penting di dalam keluarga untuk menanamkan nilai-nilai spritual dan budi pekerti.

Namun sebaliknya, jika keluarga tersebut gagal dalam menjalankan fungsinya, maka akan menjadi penyebab kenakalan anak-anak.

Misalnya, keluarga yang tidak harmonis dan sering bertengkar, mengucapkan kata-kata kasar dan kotor ketika marah, sibuk dengan pekerjaan dan lupa memberikan kasih sayang dan perhatian kepada anak.

Kejadian-kejadian seperti akan menimbulkan anak merasa tidak nyaman dan kurang mendapatkan perhatian, sehingga membuat anak tidak menghormati orang tua.

Mendidik anak dengan kekerasan serta menganggap diri paling benar juga bisa menjadi penyebab kenakalan anak. Selain itu, keluarga yang bercerai atau berpisah juga berdampak terhadap kehidupan anak.

Jadi, terlalu banyak persoalan yang kompleks dalam keluarga yang memberikan dampak terhadap kehidupan anak.

2. Lingkungan tempat tinggal

Lingkungan tempat tinggal juga memberikan pengaruh terhadap kebiasaan dan perilaku anak-anak. Oleh sebab itu, orang tua perlu hati-hati dan memperhatikan dengan siapa saja anak-anak bergaul.

Kenalilah lingkungan tempat tinggal, apakah lingkungan tersebut baik atau tidak bagi bagi pergaulan anak.

Hal ini menolong supaya anak-anak kita tidak terjerumus dengan pergaulan atau kebiasaan yang tidak buruk. Karena lingkungan sekitar sangat memberikan pengaruh terhadap sikap dan perilaku anak-anak kita.

3. Pengaruh dari teman-teman sebaya

Pengaruh pergaulan teman-teman sebaya memang memberikan dampak terhadap sikap dan perilaku anak-anak. Biasanya kenakalan-kenakalan yang wajar atau tidak wajar terjadi ketika mereka sudah bermain dan bergaul dengan teman-temannya.

Hal inilah yang menyebabkan kenakalan anak-anak dibawah umur sering terjadi. Misalnya beberapa waktu lalu ada kasus pemerkosaan yang dilakukan oleh anak yang masih umur belasan tahun.

Ada juga tauwaran antar para pelajar serta gaya pacaran anak-anak remaja yang kadang meresahkan masyarakat. Melihat dari perkembangan budaya akibat modernisasi teknologi memang telah mengubah kebiasaan dan norma-norma yang ada pada masyarakat.

Banyak masalah-masalah sosial yang terjadi akibat dari kemajuan teknologi. Oleh sebab itu, orang tua harus peka dan memberikan perhatian khusus kepada anak-anak, supaya mereka tidak mudah terpengaruh dengan pergaulan.

Sehingga nilai-nilai spiritual dalam membentuk akhlak dan perilaku anak-anak sangat penting. Hal ini bertujuan supaya mereka dapat bertindak, besikap dan berperilaku dengan baik.

Tanpa pendidikan agama yang baik, maka anak-anak tidak memiliki pegangan dan tidak takut untuk melakukan perbuatan-perbuatan yang tidak baik. Nilai-nilai spritual tersebut menjadi sosial-kontrol terhadap pandangan dan perilaku anak terhadap segala sesuatu.

Kesimpulan

Hal ini sangat penting untuk membentuk kebiasaan dan perilaku anak, sehingga pendidikan di sekolah bisa melanjutkan pendidikan tersebut.

Kegagalan pendidikan karakter di sekolah juga karena lingkungan keluarga gagal dalam memberikan pendidikan kepada anak. Pola asuh dari orang tua terhadap anak harus benar-benar berjalan dengan baik.

Orang tua harus memperhatikan dan membiasakan anak untuk melakukan hal yang baik. Mengajarkan anak untuk bertanggung jawab, disiplin dan suka menolong orang lain sejak dini sangatlah penting.

Artinya bahwa pengalaman-pengalaman belajar tersebut dapat membentuk kebiasaan dan perilaku yang baik kepada anak.

Spread the love

Iman K

Teacher yang menyukai banyak tantangan (Anak kesayangan Tuhan). "Jangan pernah menyerah, karena perjalanan hidup masih panjang".

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *