Edukasi

Faktor penyebab pacaran anak remaja

Faktor penyebab pacaran anak remaja yang utama disebabkan oleh kematangan fungsi seksualitas. Selain itu, ada juga faktor lingkungan dan faktor teman sebaya.

Ketiga hal ini sangat memberikan pengaruh besar dalam sikap dan kemauan dalam pacaran. Biasanya anak remaja akan senang bergaul dan berteman dengan usia sebayanya, mereka akan saling peduli dan bermain bersama.

Pacaran anak remaja memang menjadi trend atau fenomena, karena begitu banyak sekali gaya pacaran anak remaja. Misalnya bermesraan di tempat umum, melakukan seks bebas, dan ataupun berciuman ditempat umum.

Faktor penyebab pacaran

Pengertian pacaran atau pacar menurut KBBI adalah sebagai kekasih atau teman lawan jenis yang tetap dan mempunyai hubungan batin berdasarkan cinta-kasih.

Berpacaran adalah bercinta; berkasih-kasihan. Dalam berpacaran, laki-laki dan perempuan saling mencintai dan saling mengasihi. Faktor penyebab pacaran karena adanya perasaan yang sama untuk saling peduli dan memperhatikan.

Pengertian cinta sangat sulit sangat untuk dijelaskan, karena masing-masing pelaku mendeskripsikan secara berbeda. Cinta dapat dirasakan oleh setiap individu, tetapi tidak menjamin masing-masing individu tersebut mampu mengungkapannya dalam bahasa verbal.

Begitu banyak definisi cinta, sehinga masing-masing definisi sulit disintesiskan dalam satu kalimat yang sangat sederhana. Namun, kiranya dapat dipahami bahwa cinta itu merupakan reaksi dan ekspresi emosi yang kompleks, sekomplek kehidupan manusia itu sendiri.

Banyak faktor penyebab pacaran anak remaja, selain faktor seksualitas yang semakin matang, mereka secara seksual juga sudah mulai tertarik kepada lawan jenis.

Sebagai prinsip umum pacaran anak remaja adalah sebagai masa untuk belajar saling mencintai dengan harapan kelak akan menjadi suami istri bahagia.

Kedua muda-mudi yang sedang berpacaran mempunyai hak dan kewajiban untuk semakin saling mengenal dan menyayangi. Tentu saja kasih sayang itu bukan hanya kata-kata, melaikan juga menyakut perasaan yang mendalam.

Ungkapan dan perwujudan kasih sayang antara laki-laki dan perempuan pada umunya memuat juga kemesraan, kehangatan , rasa tertarik, bahkan juga hawa nafsu seksual.

Faktor penyebab pacaran anak remaja

Faktor penyebab pacaran anak remaja juga sangat berhubungan dengan fungsi seksualitasnya. Oleh sebab itu, anak-anak rema harus dibekali dengan budi perkerti dan akhlak yang mulia.

Selain itu, alasan berpacaran anak remaja juga sangat dipengaruhi oleh lingkungannya. Fenomena pacaran di kalangan remaja Indonesia memang sudah menjadi trend, seseorang yang tidak pacaran akan dikatakan kurang gaul, atau nggak laku.

Bagi sebagian remaja, pacaran adalah suatu kebutuhan, mereka membutuhkan kasih sayang danningin dicintai. Minat pacaran anak remaja juga dipengaruhi oleh sebutan jomblo.

Alasan umum para remaja berpacaran adalah karena tidak ingin dikatakan sebagai orang yang tidak laku, jomblo, atau kurang pergaulan. Pada umumnya, anak remaja nggak mau kalau terus dikatakan sebagai jomblo, sehingga membuat mereka harus memiliki pacar.

Bagi remaja, jomblo adalah sebagai kutukan yang harus dihilangkan. Jomblo merupakan sebutan yang kurang mengenakan bagi setiap orang, baik laki-laki maupun perempuan.

Oleh sebab itu, semua anak remaja menginginkan pacaran, mereka tidak mau disebut jomblo atau tidak laku. lalu bagaimana dengan kalian? apakah kaluan bahagia jika disebut sebagai jomblo alias tidak laku-laku “hehehe”.

Bahaya pacaran anak remaja

Bahaya pacaran anak remaja yang paling ditakuti orang tua adalah pacaran dimabuk asmara lalu melakukan hubungan seks. Tindakan yang sampai ke hubungan seks ini memang menimbulkan banyak kerugian dan efek negatif.

Bahaya pacaran anak remaja yang pertama Pertama adalah melanggar aturan agama. Agama manapun melarang hubungan seks yang dilakukan bukan suami istri. Otomatis, remaja yang melakukannya akan dikejar rasa bersalah dan berdosa.

Bahaya pacaran anak remaja yang kedua adalah malanggar norma. Norma masyarakat umumnya sampai sekarang tetap menganggap kegadisan itu perlu dipertahankan sampai malam pengantin tiba.

Artinya, gadis yang kehilangan keperawanan sebelum itu dianggap tidak suci lagi. Kedua hal ini menimbulkan efek psikologis bagi seorang perempuan seandainya pun tidak ada yang tahu, meskipun dia tidak hamil, dia akan merasa dirinya kotor dan berdosa.

Bahaya pacaran anak remaja yang ketiga adalah hamil diluar nikah. Hamil di luar nikah akan membuat si gadis dan keluarga merasa malu. Keluarga anak menerima aib yang akan ditanggung seumur hidup. Biasanya keluarga dan pelaku tidak dihormati lagi di daerah tersebut.

Mereka menorehkan aib dalam hidup dan masa depan anak yang tidak berdosa itu. Ada kemungkinan anak itu digugurkan sebalum lahir, itu berarti telah membunuh, yaitu embuat dosa baru di atas dosa yang sudah dilakukan.

Pacaran anak remaja sering dihubungkan dengan pergaulan bebas, dimana pergaulan bebas termasuk akhlak yang paling buruk. Sesungguhnya kerugian yang paling besar dari pergaulan bebas ini adalah hilangnya rasa malu yang merupakan lambang kesucian bagi perempuan ataupun laki-laki.

Dampak pacaran

Lady Cook seorang penulis perempuan dari Inggris mengatakan bahwa “pergaulan bebas adalah sesuatu yang diciptakan oleh para laki-laki, meskupun pendapat ini tidak relevan.

Pacaran dan pergaulan adalah kesepakatan kedua belah pihak, mereka slaing mencintai dan dimabuk asmara, sehingga sama-sama menginginkan pergaulan bebas.

Oleh karena itu, pacaran anak remaja harus dalam pengawasan, pembinaan dan bimbingan orang tua atau keluarga. Anak remaja minim pengalaman dan belum bisa bertanggung jawab, orang tua bertanggung jawab dalam hal ini.

Munculnya minat pacaran anak remaja dan pergaulan bebas menjadi topik yang fenomena, karena tidak semua orang tua paham dan peduli dengan perkembangan dan pertumbuhan anak-anak mereka. Banyak orang tua sibuk dengan gadget, pekerjaan, arisan, ataupun kesibukan yang lainnya atanpa memperhatikan pertumbuhan anak-anak remaja mereka.

Munculnya minat pacaran anak remaja adalah hal yang normal, tidak ada kesalahan dalam hal ini. Mereka akan bertumbuh dewasa dan memiliki kematangan seksual dan pada akhirnya juga akan menjadi orang tua. Namun, pacaran anak remaja perlu mendapat perhatian khusus dan pembinaan, supaya mereka dapat bertumbuh sebagaimana mestinya dan bertanggung jawab.

Pacaran dan seks bebas telah dilukiskan oleh negara-negara barat, dimana seks bebas bukan menjadi masalah. Akibatnya, wabah AIDS menebarkan kengerian dan ketakutan. Angka kumpul kebo begitu tinggi, zina sudah merupakan hal yang lumrah dan banyak remaja-remaja sejak usia dini telah melakukan eksperimen seksual.

Pacaran anak remaja dan pergaulan bebas harus menjadi perhatian orang tua, guru di sekolah dan juga pemerintah dan masyarakat. Budaya negaraIndonesia adalah budaya yang menjunjung tinggi norma-norma luhur dan mulia, dan tentunya nilai-nilai spiritual yang menjadi lambang budaya Indonesia.

Sumber Artikel:


Karya Majdi Sayyid Ibrahim penerjemah Miqda Turkan, 50 Nasihat Rosulullah untuk Kaum Wanita, (Bandung: Mizan, 1999), cet 1. h. 140-141
Frista Artmanda W, Kamus Lengkap Bahasa Indonesia, PT. Lintas Media Jombang. h. 863
Abdul Mujib, Risalah Cinta, Jakarta: Raja Grafindo Persada:2004, hal. 1

Spread the love

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *