Hakikat Pendidikan Karakter
Hakikat Pendidikan karakter di Indonesia telah dibahas secara tuntas oleh Ki Hadjar Dewantara dalam kedua Karya monumentalnya, Pendidikan dan Kebudayaan.

Pendidikan karakter yang sekarang didengung-dengungkan oleh Kementerian Pendidikan Nasional sebenarnya hanyalah istilah lain dari pendidikan budi pekerti dalam pemikiran Ki Hajar Dewantara.
Hakikat pendidikan pendidikan di Indonesia telah direncanakan dan di persiapkan sejak dulu. Banyak tokoh-tokoh pendidikan yang agungnya pemikirannya dan menjadikan pendidikan di Indonesia berkualitas.
Misalnya adanya mata pelajaran Budi Pekerti pada zaman dahulu, tujuannya adalah menanamkan budi pekerti dan nilai-nilai spiritual di sekolah. Begitu agung pemikiran tokoh-tokoh pendidikan zaman dulu.
Model pendidikan karakter yang direncanakan Kementerian Pendidikan Nasional Justru berkiblat pada Thomas Lickona karena yang pertama kali mengenalkan pendidikan karakter.
Pendidikan Karakter Indonesia
Dikursus pendidikan karakter mengalami perdebatan panjang yang tidak jelas ujung pangkalnya. Misalnya, Apakah orang yang dilahirkan berkarakter buruk dapat diubah melalui pendidikan sehingga menjadi baik?
Apakah jika seseorang telah membawa karakter baik tidak perlu dididik akan tetap baik sampai kapan pun dalam keadaan apa pun?
Sebaliknya, Apakah orang yang dilahirkan berkarakter buruk akan tetap buruk meskipun diproses dalam wadah pendidikan? Jika demikian, pendidikan tidak berpengaruh dalam pembentukan karakter seseorang?
Perdebatan di atas sebenarnya telah diselesaikan oleh tiga jawaban filosofis dengan corak yang berbeda. Pertama, dikemukakan oleh John Locke dengan teori tabularasa. Melalui teorinya, John Lock mengatakan bahwa setiap anak dilahirkan seperti kertas putih dilukis dengan karakter baik atau buruk.
Kedua, dikemukakan oleh Lambrusco dan Schopenhauer dengan teori nativisme. Melalui teorinya, mereka menyatakan bahwa karakter seseorang tidak dapat berubah karena bersifat genetik.
Ketiga, dikemukakan oleh William Stern yaitu teori konvergensi. Dalam teori ini dinyatakan bahwa karakter seseorang dipengaruhi oleh bawaan atau genetika dan lingkungan atau pendidikan.
Terlepas dari berbagai jawaban filosofis di atas pendidikan karakter di Indonesia mengusung semangat baru dengan optimisme yang penuh untuk membangun karakter bangsa yang bermartabat.
Oleh sebab itu, konsep pendidikan karakter harus mengambil posisi yang jelas, bahwa karakteristik seseorang dapat dibentuk melalui pendidikan.
Pendidikan seperti apakah yang mampu membentuk karakteristik seseorang tersebut? Jawaban atas pertanyaan Inilah yang disebut dengan pendidikan berakhlak.
Pendidikan adalah upaya sadar terencana dalam proses pendidikan dan pembelajaran bagi individu agar tumbuh berkembang menjadi manusia yang mandiri, bertanggung jawab, kreatif, berilmu, sehat dan berakhlak mulia ( UU nomor 20 tahun 2003).
Pendidikan adalah kegiatan pembelajaran yang menanamkan nilai-nilai budi pekerti seperti beriman dan bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, berakhlak mulia, dan lain sebagainya.
Sistem pendidikan nasional bawah pendidikan nasional berfungsi mengembangkan kemampuan dan membentuk watak serta karakter bangsa yang bermartabat dalam rangka mencerdaskan kehidupan bangsa.
Pendidikan di Indonesia
Pendidikan di Indonesia juga bertujuan untuk berkembangnya potensi peserta didik agar menjadi manusia yang beriman dan bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, berakhlak mulia, sehat, berilmu, cakap, kreatif, mandiri, dan menjadi warga negara yang demokratis serta bertanggung jawab.
Berdasarkan hukum yuridis tersebut pendidikan nasional mengemban misi untuk membangun manusia sempurna. Untuk membangun bangsa dengan jati diri yang utuh, dibutuhkan sistem pendidikan yang memiliki materi yang holistik, serta ditopang oleh pengelolaan dan pelaksanaan yang baik.
Dengan demikian, pendidikan nasional harus bermutu dan berkarakter. Arti ini sama dengan istilah karakter dalam bahasa Inggris character, yang juga berarti mengukir, melukis, memanfaatkan menggoreskan.
Berbeda dengan bahasa Inggris dalam bahasa Indonesia karakter diartikan sebagai tabiat, sifat-sifat kejiwaan akhlak atau budi pekerti yang membedakan seseorang dengan yang lain.
Arti karakter adalah orang yang memiliki kepribadian, berperilaku, sifat, tabiat atau berwatak tertentu, dan watak tersebut yang membedakan dirinya dengan orang lain.
Dari pengertian tersebut karakter diartikan sebagai nilai-nilai universal perilaku manusia yang meliputi seluruh aktivitas kehidupan, baik yang berhubungan dengan Tuhan, diri sendiri, sesama manusia maupun dengan lingkungan.
Karakter tersebut terwujud dalam pikiran, sikap, perasaan, perkataan, dan perbuatan berdasarkan norma-norma agama, hukum, tata krama, budaya, dan adat istiadat.
Pengertian karakter dalam berbagai perspektif di atas mengindikasikan bawa karakter identik dengan kepribadian ataupun akhlak seseorang. Semoga pendidikan karakter di Indonesia semakin baik, sehingga generasi penerus bangsa ini semakin memelihara Pancasila kesatuan negara Republik Indonesia.
Sumber Referensi:
Suyadi, Strategi pembelajaran Pendidikan karakter, (Bandung: PT Remaja Rosdakarya,2015).