Kenakalan remaja masa kini: pengaruh media sosial ?
anastasismedia.com – Kenakalan remaja masa kini karena terlibat beberapa kasus seperti seks bebas, tawuran dan geng motor selalu menjadi perbincangan publik yang membutuhkan penanganan yang jelas dan konkret.
Kenakalan remaja seringkali dihubungkan dengan lingkungan sekolah yang menjadi tempat untuk belajar dan juga tempat untuk memiliki banyak teman.
Namun, pergaulan dan pertemanan sering membawa anak-anak remaja kepada pergaulan dan kebiasaan yang buruk, misalnya melakukan tawuran.
Kenakalan remaja masa kini
Melihat fenomena dan peristiwa yang sering viral mengenai kenakalan remaja melalui media sosial maupun berita online, maka penting sekali untuk meninjau kualitas pendidikan dari orang tua maupun pendidikan di sekolah.
Selain faktor dari pendidikan oang tua dan sekolah, pengaruh media sosial terhadap kenakalan remaja memang memberikan dampak.
Misalnya gaya pacaran anak remaja yang tanpa malu bermesraan atau mesum ditempat-tempat umum, merokok atau menjadi geng motor dan melakukan kekerasan kepada orang lain.
Masalah-masalah sosial mengenaik kenakalan remaja memang masalah yang serius dan perlu mendapatkan perhatian khusus dari berbagai pihak. Apabila hal ini tidak mendapatkan solusi yang tepat, dampaknya bisa semakin lebih luas dan banyak.
Berbicara mengenai kenakalan remaja masa ini memang tidak terlepas dari sosial budaya yang terus berubah karena kemajuan teknologi.
Dampak dari kemajuan teknologi memang dapat dirasakan secara nyata oleh masyarakat, namun dampak negatif dari perkembangan teknologi juga berbahaya.
Selain itu, pengaruh pergaulandi sekolah juga sangat berdampak terhadap kebiasaan dan perilaku anak-anak remaja. Hal ini harus menjadi perhatian dari sekolah dan orang tua supaya memperhatikan pergaulan dan tanggung jawab kepada anak ketiga menggunakan gadget.
Faktor pergaulan
Pergaulan menjadi faktor penting yang sangat mempengaruhi dan merubah kebiasaan-kebiasaan yang baik dan menimbulkan kenakalan remaja masa kini. Mengapa demikian?
Karena masa remaja adalah masa di mana anak-anak remaja ingin mendapatkan penerimaan dan pengakuan, maka pergaulan seringkali memberikan kebutuhan tersebut.
Tidak jarang anak-anak remaja mudah terpengaruh dengan pergaulan teman-teman sebaya karena mereka menemukan penerimaan, kebersamaan dan dukungan.
Apabila ketiga hal ini tidak ditemukan dalam keluarga, maka anak-anak remaja akan mencari dan kemungkinan menemukannya melalui pergaulan.
Inilah yang harus menjadi perhatian keluarga dan lembaga pendidikan, bahwa pendidikan terhadap anak-anak remaja harus mempertimbangkan aspek-aspek psikis yang menjadi kebutuhan mereka.
Mendidik anak remaja tidak bisa dengan kekerasan, otoriter ataupun dengan memaksa, misalnya hanya pendapat orang tua saja yang paling benar.
Remaja adalah makhluk sosial yang sedang mengalami pertumbuhan baik secara fisiologis maupun psikologis.
Faktor-faktor tersebut akan memberikan dampak terhadap cara dan perilaku mereka, yang pada prinsipnya sedang mengalami perubahan dari anak-anak menuju dewasa.
Faktor pacaran
Kematangan fungsi-fungsi seksualitas tentu saja memberikan dampak kepada ketertarikan terhadap lawan jenis. Pada tahap ini, mereka akan mulai memperhatikan gambar diri, memperhatikan orang lain dan mulai tertarik kepada lawan jenis.
Pada prinsipnya tahap-tahap ini bukanlah masalah, karena mereka mengalami pertumbuhan sebagaimana mestinya sebagai makhluk biologis.
Oleh sebab itu, orang tua harus memberikan pengertian, pemahaman dan juga pendidikan yang baik, supaya mereka bertumbuh menjadi dewasa dengan baik.
Pada masa transisi inilah biasanya anak-anak remaja terlibat dalam pergaulan bebas dan penyimpangan orientasi seksual karena tidak mendapatkan pedampingan dan pendidikan yang baik dari orang tua.
Masa remaja adalah masa yang penuh resiko, hal ini harus dimengerti oleh orang tua. Pembentukan karakter, sikap, spiritual dan budi pekerti sangat penting untuk menjadi dasar dan pedoman bagi anak remaja.
Tanpa pendidikan agama dan budi pekerti yang baik, maka remaja tidak memiliki pedoman dalam hidup. Hal inilah yang membuat mereka melakukan dosa karena mereka tidak takut ketika melakukan dosa karena tidak memiliki pemahaman spritual yang baik.
Faktor gadget dan media sosial
Kemudahan mengakses internet dan penggunaan VPN secara gratis bisa sangat berbahaya bagi anak-anak remaja. Karena VPN memberikan akses kepada situs-situs porno yang berbahaya bagi anak-anak remaja yang baru mengalami kematangan fungsi-fungsi seksualitasnya.
Kematangan fungsi-fungsi seksualitas tersebut membuat gejolak seksual anak remaja sangat tinggi dan tidak stabil.
Dampaknya adalah rasa penasan dan gejolak seksualitas yang tinggi bisa menyebabkan perilaku yang menyimpang, misalnya mengakses konten ataupun video-video porno.
Tentu hal ini sangat berbahaya, apabila terjadi secara berulang-ulang, maka akan membuat para remaja merasa ketagihan untuk selalu menontonnya.
Dampak terbesar adalah apabila remaja mengeksplorasi rasa penasarannya kepada tindakkan nyata, yaitu melakukan pacaran yang tidak sehat dan seks bebas.
Hal ini bisa terjadi karena remaja belum bisa mengontrol dan bertanggung jawab secara mandiri, sehingga dalam masa transisi ini dukungan, pengawasan dan pendidikan orang tua sangat penting.