Penyebab kenakalan Remaja
Penyebab kenakalan remajaa begitu banyak dan kompleks, penyebab utama dan lingkungan yang sangat berpengaruh dalam membentuk karakter remaja adalah keluarga.
lingkungan keluarga dan pendidikan memberikan pengaruh yang besar. Banyak berita media online yang memberitakan tentang perbuatan kriminalitas yang dilakukan oleh anak-anak remaja.
Penyebab kenakalan remaja
Penyebab kenakalan remaja juga karena pengaruh lingkungan dan media sosial. Banyak kasus kenakalan remaja yang terjadi; misalnya perkelahian antar pelajar, penggunaan obat-obat terlarang dan juga mabuk minum keras.
Selain itu, ada juga bentuk-bentuk kenakalan remaja yang lainnya. Misalnya anak-anak yang masih umu belasan tahun sudah merokok, dugem dan melakukan berbagai tindakan kriminal.
Mengapa ini bisa terjadi? Siapa yang salah dalam hal ini, orang tua atau pendidikan dinegara ini yang salah? Pertanyaan-pertanyaan ini juga menjadi momen bagi para orang tua untuk kembali merfleksi diri, apakah sudah memberikan pendidikan yang baik kepada anak?

Krisis moral pada anak-anak remaja memang sudah meresahkan para orang tua, khususnya perilaku kekerasan yang dilakukan anak-anak remaja seringkali membahayakan masyarakat.
Misalnya, adanya geng motor serta tawuran anak-anak remaja kerap kali terjadi dijalanan umum. Ini sungguh sangat berbahaya, karena mereka bisa dengan mudah melukai orang lain yang tidak bersalah.
Krisis moral memang menjadi isu penting yang seharusnya menjadi perhatian khusus pemerintah. Apa langkah-langkah konkret dari kementerian pendidikan dalam melihat kasus seperti ini. Bagaimana cara mengatasinya?
Usia remaja memang menjadi masa transisi yang sedkikit berbahaya. Apabila pendidikan dalam keluarga gagal, maka remaja bisa saja tidak memiliki budi pekerti serta karakter yang baik.
Mereka akan bertumbuh dengan jati diri yang kurang baik, lingkungan dan pergaulan bisa membawa mereka kedalam jurang yang buruk. Oleh sebab itu, pendidikan spiritual dan budi pekerti begitu sangat penting.
Peran keluarga dan orang tua sangat penting dalam meletakan dasar dan pondasi kebenaran kepada anak, supaya mereka memiliki arah dan tujuan dalam pergaulan.
Usia 12 sampai 18 tahun adalah masa transisi dalam mencari dan menemukan jati diri bagi merek. Dalam masa transisi ini, orang tua harus menjadi pendamping, sahabat dan pendidik yang baik bagi anak.
Faktor penyebab kenakalan remaja
Faktor penyebab kenakalan remaja sangat dipengaruhi oleh banyak faktor, terutama faktor internal dan eksternal. Kedua faktor ini menjadi penentu bagi karakter dan perilaku anak-anak remaja selanjutnya.
Oleh sebab itu, dinas pendidikan seharusnya memberikan edukasi kepada para orang tua supaya bisa mendidik anak-anaknya dengan baik. Faktor internal sangat erat dengan peran orang tua dalam mengasuh dan membesarkan anak-anaknya.
Banyak para orang tua yang kurang memperhatikan dan mendidik anak-anaknya dengan baik, sehingga remaja tumbuh dewasa dengan pendidikan spiritual dan budi pekerti yang kurang.
Sehingga tidak heran apabila banyak anak-anak yang masih dibawah umur sudah merokok, minum-minuman keras serta tawuran karena memang kurang mendapatkan perhatian dan pendidikan spiritual yang baik oleh keluarga.

sumber: murianews.com
Kenakalan remaja memang sebuah problem yang terjadi sejak dahulu, tetapi kurang mendapatkan perhatian khusus dari pemerintah. Apabila ini terus terjadi, maka akan banyak anak-anak remaja yang kehilangan masa depan, karena melakukan tindakan kriminal dan membahayakan orang lain.
Tawuran antara pelajar juga sering terjadi di negara +62 ini. Jika ini terus terjadi dan berlanjut, lalu bagaimana dengan generasi penerus bangsa ini? Bagimana dengan tujuan dari pendidikan Indonesia?
Tujuan pendidikan Indonesia adalah menciptakan generasi emas, yaitu dengan pendidikan mengedepankan budi pekerti dan akhlak yang mulia. Apakah tujuan pendidikan hanya dongeng dan tidak memiliki tujuan yang jelas.
Berikut ini ada beberapa faktor penting yang harus menjadi perhatian khusus oleh orang tua dan dunia pendidikan yang ada. Faktor internal dan eksternal harus menjadi fokus utama dalam mencegah kenakalan remaja.
1. Faktor Internal
Faktor penyebab kenakalan remaja secara Internal terdiri dari dua hal yang sangat penting, yang pertama adalah krisis idenitas. Pertumbuhan dan perkembangan remaja secara fisiologis dan biologis tentu membawa banyak perubahan-perubahan baik secara fisik maupun secara psikis.
Sikap dan perilaku anak-anak remaja juga menajdi berubah, mereka mulai bertumbuh menjadi dewasa baik dalam sikap dan perilaku. Mereka ingin mendapat perhatian yang lebih serta mulai berpikir kritis.
Anak-anak remaja mulai melihat fakta-fakta yang terjadi dilingkungan sekitarnya, mereka mulai belajar dan mengikuti kebiasaan gaya dan perilaku orang-orang yang ada disekitarnya.
Pada tahap ini anak-anak remaja akan mulai terpengaruh dengan lingkungan sekitarnya. Apabila orang tua dan keluarga mampu memberikan kenyamanan dan pendidikan spritual yang baik, maka anak-anak akan tumbuh dengan konsisten dari apa yang mereka terima dari keluarga.
Namun, apabila keluarga menjadi teman yang tidak nyaman dan aman bagi anak, maka mereka akan masuk dalam krisis identitas. Fase ini muncul karena mereka tidak menemukan kehangatan dan kasih sayang dari orang tuanya.
Fase krisis indentitas inilah yang menjadi langkah awal bagi remaja untuk mencari dan menemukan kenyamanan melalui pergaulan. Orang tua yang keras dalam mendidik anak perlu untuk memikirkan hal ini.
Jika remaja sudah tidak aman dan nyaman dalam lingkungan keluarga, berarti ada yang salah dalam keluarga tersebut. Sosok ayah yang keras dan ibu yang selalu mempersalahkan dan menyudutkan anak bisa menyebabkan remaja merasa tidak nyaman berada dalam rumah.
Oleh sebab itu, orang tua harus menciptakan lingkungan keluarga yang nyaman, aman dan penuh kehangatan, supaya remaja dapat melihat keluarganya sebagai pusat kebahagiaan dan kenyamanan.
2. Faktor eksternal
Selain faktor internal, penyebab kenakalan remaja juga terjadi karena faktor eksternal. Hal ini terjadi karena keluarga tidak menjadi tempat yang aman, nyaman bagi remaja, sehingga mereka mencari kenyamanan melalui pergaulan dan pertemanan.
Banyak sekali faktor eksternal yang bisa menyebabkan kenakalan remaja; misalnya lingkungan sekolah, lingkungan tempat tinggal dan media sosial. Lingkungan sosial yang kurang baik dapat menyebabkan remaja ikut-ikutan dalam tindakan dan perilaku yang kurang baik.
Selain itu keluarga broken home juga menjadi penyebab utama kenakalan anak remaja. Kurangnya perhatian, kenyamanan dari keluarga dapat menimbulkan goncangan psikis anak-anak remaja. Mereka belum bisa mengambil keputusan dan menentukan sikap secara dewasa, karena masih dalam masa transisi.
Kemiskinan dan masalah ekonomi juga menjadi penyebab kenakalan remaja. Banyak anak-anak remaja yang tidak mendapatkan pendidikan yang baik dalam keluarga.
Pengaruh lingkungan
Misalnya lingkungan sekitar adalah lingkungan yang merokok dan minum-minuman keras. Tentu saja hal ini akan mempengaruhi para remaja terjerumus dalam kebiasaan yang kurang baik ini. Lingkungan sekitar turut memberi warna dalam membentuk karakter dan perilaku anak-anak remaja.
Kenakalan remaja memang sangat dipengaruhi oleh lingkungan sekitar, lingkungan sekitar yang baik tentuk akan memberikan dampak yang baik pula bagi perkembangan karakter anak remaja.
Oleh sebab itu, orang tua harus memperhatikan lingkungan sekitar, terutama dengan siapa saja anak-anak bermain. Hal ini penting, karena pergaulan yang buruk merusak kebiasaan yang baik.
Artinya, apabila lingkungan sekitar kurang baik, orang tua perlu memberikan rambu-rambu kepada remaja supaya dapat bertanggung jawab secara mandiri dalam bersikap dan berperilaku.
Tempat pendidikan
Kenakalan remaja juga bisa terjadi dalam lingkungan atau tempat pendidikan. Tempat pendidikan dalam artikel ini adalah lingkungan sekolah. Artinya, sekolah harus menjadi tempat yang aman, nyaman dan tempat belajar yang menarik.
Peran guru sangat penting dan krusial dalam dunia pendidikan, karena sikap dan perilaku mereka adalah contoh yang paling ideal dalam mendidik dan menanamkan nilai-nilaik karakter yang hidup kepada remaja.
Sikap guru yang hangat dan tanpa membeda-bedakan tentu menjadi dambaan dari semua peserta didik. Lingkungan sekolah juga harus menjadi tempat yang ideal dalam membentuk jati diri para peserta didik, khususnya para remaja.
Artinya bahwa, peran guru dalam menanamkan nilai-nilai budi pekerti serta akhlak yang mulai sangat berperan signifikan. Guru adalah orang tua kedua dari peserta didik.
jadi, apabila lingkungan sekolah sudah menjadi tempat yang tidak aman dan aman bagi peserta didik, maka sekolah tersebut sudah kehilangan rohnya sebagai pendidik dan guru bagi anak-anak remaja.