Edukasi

Pernikahan dan Perceraian keluarga Kristen

Pernikahan dan Perceraian Keluarga Kristen menjadi persoalan yang pelik bagi gereja dan pemimpin-pemimpin Kristen masa kini. Keberadaan Gereja dan Pemimpin Kristen seharunya dapat mendidik dan mengajar umat supaya hidup berdasarkan ketetapan dan hukum-hukum Allah.

Kebenaran hidup umat kristen ditentukan oleh peran gereja dan pemimpin-pemimpin Kristen. Apakah gereja dan pemimpin Kristen sudah melaksanakan tugas-tugasnya dengan baik? atau justru sebaliknya.

Perceraian Keluarga Kristen di Indonesia terus mengalami peningkatan, hal ini disebabkan oleh berbagai persoalan yang kompleks.

Misalnya, perceraian karena masalah ekonomi, karena pertengkaran, karena perselingkuhan, tidak puas terhadap pasangan, dan gagalnya komunikasi dalam keluarga.

Keluarga Kristen yang bercerai

Pendidikan Pra-nikah yang kurang maksimal serta pasangan yang menikah belum siap dalam membangun rumah tangga.

Pernikahan dan Perceraian

Pernikahan Kristen berdasarkan firman Tuhan yang ada dalam Alkitab, Firman itu menyampaikan dan mengajarkan bahwa pernikahan dibentuk oleh Allah.

Ilustrasi Pernikahan Kristen

Mereka bukan lagi dua tetapi menjadi satu, dan cinta kasih pasangan dalam pernikahan melambangkan kasih mereka kepada Allah.

Oleh karena itu, pernikahan bersifat kekal atau permanen, hanya satu yang dapat memisahkan yaitu maut atau kematian.
Dasar pernikahan Kristen yang pertama ada dalam kejadian 3:24; demikianlah firman itu, “sebab itu seorang lai-laki akan meninggalkan ayah dan ibunya dan bersatu dengan isterinya, sehingga keduanya menjadi satu daging”.

Dasar yang kedua ada dalam Matius 19:5-6; yang berkata, “Dan firman-Nya: sebab itu laki-laki akan meninggalkan ayah dan ibunya dan bersatu dengan Isterinya, sehingga keduanya menjadi satu daging. Demikianlah mereka bukan lagi dua, melainkan satu. Karena itu, apa yang telah dipersatukan Allah, tidak boleh diceraikan manusia”.

Dua ayat firman Tuhan tersebut menjadi standar dalam penetapan pernikahan Kristen. Laki–laki dan perempuan akan menjadi satu dalam pernikahan.

Artinya, bahwa mereka yang berbeda telah di satukan untuk sepakat, saling menerima, saling melengkapi, dan perjuangan bersama-sama. Mereka tidak lagi mementing kehidupan diri sendiri, melainkan mementingkan kehidupan berdua.

Pernikahan Kristen adalah penyatuan dua insan, mereka harus memiliki komitmen dan mencintai pasangannya seperti kasih Allah, yaitu ebrsifat kekal dan tidak terbatas.

Pasangan yang menikah dipersatukan Allah melalui pemberkatan pernikahan di Gereja. Mereka yang menikah juga mengikat janji setia di hadapan Allah, orang tua, dan jemaat.

Perceraian keluarga Kristen

Di dalam kekristenan, hanya ada pernikahan dan tidak ada perceraian, demikianlah arti dan makna dalam pernikahan Kristen. Bagaimana jika ada keluarga Kristen yang bercerai? Alkitab sendiri mengisahkan bahwa Musa pernah memberikah surat cerai kepada keluarga-keluarga Ibrani (Israel) yang tidak bisa menjaga keutuhan rumah tangganya. Musa marah dan dengan terpaksa memberikan surat cerai.

Pada prinsipnya, Musa tidak pernah menyetujui sebuah perceraian, karena Allah memerintahkan dan mengajarkan tentang pernikahan yang permanen, sekali untuk selamnya. Perceraian terjadi karena manusia tidak mampu menaati perintah-perintah Allah, hati mereka mengeras dan melawan kehendak Allah.
Musa memberi surat cerai karena orang-orang Israel memaksa dan meminta surat cerai. Artinya, Musa memberikan surat cerai untuk melindungi hak-hak Isteri dan melindunginya dari kejahatan suami.

Pada waktu itu, Israel bukan lagi sebuah suku atau golongan tertentu, melainkan akan menjadi kelompok yang besar, yaitu sebuah negara.

Oleh sebab itu, hukum politik dalam bernegara harus ada untuk mengatur hak-hak setiap individu dari kekerasan, penganiayaan ataupun kejahatan lainnya.

Spread the love

Iman K

Teacher yang menyukai banyak tantangan (Anak kesayangan Tuhan). "Jangan pernah menyerah, karena perjalanan hidup masih panjang".

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *