Roh jahat Batara: Nenek Rungkad dan Wulandari (Part 3)
Nenek rungkat dan Wulandari merupakan tokoh utama dalam cerita pendek ritual angka kematian terhadap roh jahat Batara. Dalam part 1 dan part 2 menceritakan bahwa Wulandari yang penuh rasa penasaran ingin melakukan ritual angka kematian untuk mendapatkan nomor togel dari cerita-cerita nenek moyang mereka.
Dalam part 3 kali ini, akan menceritakan akhir dari kisah ritual angka kematian yang dilakukan Wulandari melalui perantara nenek rungkat.
Roh jahat Batara
Kematian penduduk secara massal akibat membeli angka togel dari ritual dengan roh jahat Batara, menyebabkan menyebabkan penduduk desa itu meninggal.
Peristiwa itu membuat Wulandari sedih dan merasa bersalah, hingga pada akhirnya ia kembali ke hutan untuk mencari dan menemukan nenek Rungkat. Pada akhirnya nenek Rungkat memberikan tiga cara untuk membuat masyarakat tidak lagi bermain togel.
Kalau begitu, saya akan mencoba melakukan beberapa cara menurut saran dari nenek, ujar Wulandari! “Saya juga pamit pulang Nek, sebelum matahari terbit saya harus sudah sampai di rumah supaya orang tuaku tidak mengetahuinya.”
Baiklah Wulandari, jawab nenek Rungkad! Namun berhati-hatilah, karena bandar togel memiliki kekuatan yang besar dan hebat, banyak orang-orang yang mendampinginya. Jika salah satu langkah saja, maka kamu akan mati, ujar nenek Rungkad!
Setelah itu, Wulandari melanjutkan perjalanan pulang, berapa kali ia terjatuh karena tidak memperhatikan jalan. Yang ada di pikirannya adalah bagaimana caranya supaya masyarakat tidak bermain togel lagi.
Wulandari berjalan dan menyusuri gelapnya malam, “apa yang harus aku lakukan, Apakah aku bisa menangkap dan membunuh bandar togel yang ada di masyarakat?” Siapa orang yang dapat membantuku, ujar Wulandari!
Sesampainya di depan rumah, ia membuka jendela kamar dengan pelan-pelan dan masuk. Lalu ia membaringkan badannya di tempat tidur, pikirannya sangat kacau dan ia sendiri tidak tahu apa yang harus dilakukan.
Keesok paginya, iya dikagetkan dengan suara ibunya yang memanggil, “ Wulandari.. Wulandari bangun, ayo bangun, ini sudah pagi? ujar sang mama! Iya ma, sebentar lagi, aku masih ngantuk, ujar Wulandari! Kamu ini perempuan kok bangunnya siang? Kata sang mama!
Wulandari bercapak-cakap dengan sang bapak
Lalu Wulandari bangun dari tempat tidurnya, ia mandi dan mengganti bajunya. Setalah itu ia minum teh dan duduk bersama bapaknya. “Bapak, Wulandari boleh bertanya? “Ujar Wulandari kepada bapaknya.”
Tentu saja boleh, memang ada apa Wulandari? Jawab sang bapak! Mengapa banyak penduduk yang memasang nomor togel dan melakukan ritual di hutan untuk mendapatkan angka jitu? “Pertanyaan kamu kok aneh”, apakah karena akhir-akhir banyak penduduk yang meninggal, sehingga kamu bertanya tentang hal itu? jawab sang bapak!
Benar bapak, penduduk sangat berambisi untuk mendapatkan kekayaan secara instan dan tidak mau bekerja. Bagaimana caranya menangkap bandar itu bapak? Jawab Wulandari!
Rencana membunuh roh jahat Batara
“Konon dari cerita nenek moyang kita, bandar togel tidak bisa dikalahkan, sudah beberapa kali orang mencoba, namun selalu gagal,” jawab sang bapak! Wulandari termenung mendengar jawaban sang bapak. Pikirannya semakin kacau karena tidak tahu bagaimana caranya mengalahkan bandar tersebut!
Tiba-tiba sang bapak memberikan jawaban yang lain, “Wulandari ada satu cara mengalahkan bandar togel, yaitu memusnahkan roh jahat Batara,” tetapi ini tidak mungkin bisa dilakukan! Jawab sang bapak, “karena ia sangat kuat dan jahat.”
Kita harus membawa 5 orang tumbal dan berpura-pura mempersembahkan mereka kepada roh jahat itu. Selanjutnya, ketika roh jahat Batara muncul dan mengambil tumbal itu, maka tempat itu harus dibakar sampai habis. Dengan demikian, pengaruh dan kuasa roh jahat itu tidak lagi bisa mempengaruhi manusia, jawab sang bapak!
Mendengar jawaban dari ang bapak, Wulandari sangat penasaran dan tertarik untuk melakukan itu. Bapak, bagaimana kalau kita mencobanya, kita harus menghentikan kebiasaan masyarakat bapak? Ujar Wulandari!
Tindakan tersebut hanya bisa dilakukan ketika bulan purnama tiba, roh jahat Batara memang menjadi kuat, tetapi ia juga mudah dikalahkan saat bulan purnawa, jawab sang bapak!
Namun kita harus bekerja sama dengan orang-orang tua di desa ini, serta minta mereka mencarikan calon tumbal. Baik bapak, saya akan meminta bantuan para warga dan sesepuh di desa ini, biarkan saya mengundang mereka untuk bertemu bapak? Ujar Wulandari!
Kalau begitu, biarkan saya pergi sekarang bapak, supaya esok purnawa kita segera ke hutan dan membunuh roh jahat itu! Pergilah anakku! Jawab sang bapak.
Setelah Wulandari menemui para sesepuh desa dan menemukan lima calon tumbal untuk dipersembahkan kepada roh jahat Batara, maka berkumpulah mereka di rumah Wulandari. Mereka bercakap-cakap dan mempersiapkan keperluan yang dibutuhkan.
Sebelum tengah malam tiba, mereka akan berangkat ke hutan untuk memberikan persembahan kepada roh jahat Batara dan selanjutnya memusnahkan roh itu. Apakah rencana ini akan berhasil?
Perjalanan membunuh roh jahat Batara
Sebelum jam 12.00 malam, mereka berangkat menuju tengah hutan. Semua orang berjalan tanpa sepatah kata pun, hati mereka berdebar, perasaan mereka sangat cemas dan mereka juga sangat takut.
Menurut cerita Kuno dari nenek moyang, belum pernah ada satu orang pun yang mampu membinasakan roh jahat Batara itu. Yang ada justru sebaliknya, orang-orang yang ingin memusnahkan roh jahat itu semuanya mati. Inilah mengapa rombongan itu tidak berkata-kata ketika menuju hutan.
Setelah masuk hutan beberapa lama, maka tibalah mereka di tengah-tengah hutan itu. Tampak suasana yang menyeramkan, desiran angin yang kencang dan seperti ada bayang-bayang roh jahat yang sedang marah.
Semua orang terdiam karena mereka sangat takut, lalu Ayah Wulandari bertanya dan membuat suasana menjadi sedikit berbeda. Di mana tempat roh jahat itu berada? Kita harus secepatnya menemukan dan memberikan persembahan tumbal kepadanya.
Lalu mereka berjalan dan mencari gua di mana roh Batara sering muncul di situ. lalu Wulandari membawa mereka menuju gua itu! Sepertinya aku mengetahui Goa itu, ikuti aku! wajar Wulandari. Setelah berjalan beberapa saat maka tibalah Wulandari tepat di mulut gua itu, karena roh jahat Batara tersebut tinggal di dalam goa.
Roh jahat itu tinggal di dalam gua itu bapak, jawab Wulandari! lalu masuklah mereka ke dalam gua itu dan mempersiapkan ritual pemberian tumbal kepada roh jahat itu. Setelah siap maka mereka melaksanakan ritual itu dan memanggil roh jahat Batara dengan maksud untuk memusnahkannya.
Namun setelah ritual itu dilakukan selama berjam-jam, roh jahat Batara tidak muncul sehingga membuat mereka sedikit berputus asa. Lalu mereka mengulang kembali ritual tersebut, Namun roh jahat Batara pun tak kunjung datang sampai menjelang subuh.
Akhir Cerita
Pada akhirnya mereka pun tak dapat menemukan roh jahat Batara. Sampai pagi mereka tak dapat memanggil dan menemukan roh jahat Batara itu. Mereka lupa bahwa sesungguhnya roh jahat itu ada dalam diri manusia, terutama dalam diri mereka sendiri.
Mereka berusaha untuk memusnahkan arwah roh jahat tetapi mereka tidak mampu memusnahkan roh jahat yang ada dalam dirinya sendiri. Sampai pada akhirnya Ayah Wulandari sadar, ia mengatakan kepada semua orang yang ada di situ bahwa roh jahat Batara merupakan lambang dari kejahatan manusia, sesungguhnya yang jahat adalah manusia itu sendiri.
Demikianlah cerita tentang ritual angka kematian Wulandari dan nenek Rungkap, cerita pun berakhir.