Essai dan Opini

Selingkuhan lebih jelek dari istri: Mengapa selingkuh?

anastasismedia.com Dunia perselingkuhan memang selalu menjadi trend dan perbincangan publik, karena seringkali selingkuhan lebih jelek dari istri sah. Meskipun hal ini tidak selalu benar, karena ada juga selingkuhan yang lebih cantik dari istri sah.

Secara fisiologis sangat wajar jika seseorang tertarik kepada kepada kecantikan atau ketampanan dari lawan jenis. Perselingkuhan bisa saja terjadi terhadap pasangan yang belum menikah ataupun pasangan yang sudah menikah.

Perselingkuhan merupakan tindakan yang melanggar atau mengingkari sebuah kesetiaan. Pada prinsipnya, kesetiaan merupakan dasar utama dalam membangun sebuah bahtera rumah tangga.

Namun apa jadinya jika pasangan kita melakukan perselingkuhan dengan wanita lain, tentu rasanya sakit dan hancur.

Selingkuhan lebih jelek dari istri

Pernahkah kalian melihat atau mendengar mengenai suami yang selingkuh, tetapi selingkuhannya lebih jelek dari istri sah? Hal ini menimbulkan banyak pertanyaan, jika istrinya lebih cantik mengapa lelaki itu selingkuh?

Atau sebaliknya, jika suaminya tampan, mengapa wanita juga melakukan selingkuh? Pertanyaan-pertanyaan tersebut tentu akan memiliki beragam jawaban apabila ditanyakan kepada masyarakat secara umum.

Karena pada dasarnya setiap orang akan menjawab berdasarkan opini atau pendapat pribadi. Artikel ini mencoba untuk mendeskripsikan secara umum mengenai alasan-alasan dan penyebab dari perselingkuhan.

Perlu dicatat bahwa kebahagiaan dalam rumah tangga tidak hanya bergantung kepada tampilan fisik, cantik atau tampan. Kesetiaan juga tidak tergantung dengan cantik atau tampannya pasangan yang dimiliki.

Berikut ini ada beberapa alasan-alasan dan penyebab terjadinya perselingkuhan.

1.Masalah komitmen dan kesetiaan

Ketidaksetiaan merupakan perilaku yang tidak etis, karena menghianati komitmen bersama pasangan. Perselingkuhan bisa saja terjadi apabila sang suami memiliki kebiasaan atau tipikal orang yang tidak setia kepada pasangan.

Istilah “selingkuhan lebih jelek dari istri sah” memberikan gambaran bahwa perselingkuhan terjadi bukan karena cantik saja, melainkan ada faktor-faktor lain yang menyebabkan seseorang melakukan perselingkuhan.

Membangun komitmen dan kesetiaan dalam bahtera rumah tangga memang bukanlah hal mudah, karena membutuhkan penerimaan, ketulusan da keikhlasan.

Usia pernikahan dari 0-10 tahun merupakan fase-fase kritis, di mana perdebatan, perselisihan atau pun pertengkaran sering terjadi.

Apabila pasangan suami-istri mampu melewati masa-masa ini, maka kedewasaan dalam membangun rumah tangga akan semakin kuat.

Artinya bahwa pasangan suami-istri akan lebih dewasa dalam menghadapi dan menyelesaikan masalah-masalah yang terjadi dalam rumahtangga.

2. Masalah kenyamanan

Pada umumnya, perselingkuhan terjadi karena masalah kenyaman dan kesempatan. Artinya bahwa banyak pasangan yang mengalami ketidakharmonisan dalam rumah tangga, sehingga menemukan kenyamanan dan perhatian dari luar.

Misalnya dari teman kerja, sahabat atau melalui pertemanan online. Saling curhat tentang masalah pribadi dan pada akhirnya menemukan sebuah kenyamanan dan kesempatan.

Pada akhirnya kenyamanan tersebut bisa membawa kepada perselingkuhan. Kenyamanan dan kesempatan seringkali membuat seseorang gelap mata dan buta hati, sehingga mudah sekali untuk melakukan perselingkuhan.

Oleh sebab itu, seringkali kenyamanan mengabaikan apakah selingkuhan itu lebih cantik dari istrinya sendiri atau tidak.

Selain itu, perselingkuhan tidak bergantung kepada tingkat pendidikan atau umur seseorang, perselingkuhan bisa terjadi kepada siapapun dengan jenjang umur yang bervariasi.

3. Kebutuhan biologis dan psikologis

Sebagai makhluk biologis, tentu ada kebutuhan-kebutuhan biologis yang harus terpenuhi dalam diri seseorang, terutama kebutuhan seksual.

Bagi pasangan yang sudah sah sebagai pasangan suami-istri tentu kebutuhan seksual adalah kebutuhan yang harus terpenuhi.

Oleh sebab itu, apabila pasangan mengalami ketidakpuasan dalam hal seksual, hal ini bisa menjadi penyebab utama seseorang melakukan perselingkuhan.
Penting sekali bagi pasangan suami-istri yang sudah menikah untuk selalu memperhatikan kebutuhan seksual dari pasangannya.

Tujuannya adalah supaya saling saling mengerti, memahami dan terbuka sehingga persoalan tersebut bisa mendapatkan solusi bersama.

Apabila tidak ada keterbukaan, maka kebutuhan-kebutuhan seksual tersebut tidak akan dimengerti oleh pasangan kita. Keterbukaan merupakan cara yang paling efektif untuk menjaga keharmonisan dan kesetiaan dalam rumah tangga.

Selain kebutuhan biologis, pasangan juga membutuhkan kebutuhan psikologis yan harus terpenuhi. Masing-masing pasangan tentu ingin mendapatkan kasih sayang, pengertian, kenyamanan dan dihargai.

Sehingga sangat penting sekali membangun cinta kasih yang tulus dan saling menghargai. Apabila masing-masing pasangan membangun bahtera rumah tangganya dengan keterbukaan dan ketulusan, maka sangat kecil kemungkinan untuk selingkuh.

4. Adanya kesempatan

Perselingkuhan seringkali terjadi karena adanya kesempatan dan situasi yang mendukung. Mengapa demikian? Inilah fakta yang sering terjadi.

Hal ini tentu tidak serta-merta terjadi, karena kesempatan melakukan perselingkuhan juga disebabkan oleh faktor-faktor yang lain. Misalnya faktor kenyaman dan kebutuhan seksual itu sendiri.

Orang-orang yang kebutuhan seksualnya sangat tinggi dan tidak terpenuhi, kemungkinan selingkuh sangat besar jika mendapatkan kesempatan.

Artinya bahwa kesempatan melakukan selingkuh selalu dilatarbelakangi oleh banyak faktor, Sehingga pasangan suami-istri harus benar-benar saling terbuka.

Bagi kalian yang sudah membangun bahtera rumah tangga dan memiliki kesibukan dalam bekerja, cobalah untuk tetap membangun komunikasi dan keterbukaan dengan pasangan.

Karena perselingkuhan sudah menjadi trend dan kebiasaan yang terjadi, sehingga sangat penting untuk menjaga keutuhan bahtera rumah tangga.

Kesimpulan

Membangun spritual dengan cara mendekatkan diri kepada Tuhan Yang Maha Esa sangat penting sekali supaya kita terhindar dari dosa-dosa perselingkuhan.

Ketaatan kepada Tuhan juga bisa membuat kita mawas diri dan berhati-hati supaya tidak jatuh dalam godaan maupun tipu daya dari perselingkuhan.

Membangun bahtera rumah tangga tentu membutuhkan perjuangan, komitmen dan juga kesetiaan. Hal ini tentu tidak mudah, karena membutuhkan kedewasaan dan keikhlasan.

Berdasarkan persoalan-persoalan di atas, dapat disimpulkan bahwa perselingkuhan terjadi karena beberapa faktor dan masalah internal dalam keluarga tersebut.

Perselingkuhan terjadi juga tidak selalu karena kecantikan, sehingga istilah, “selingkuhan lebih jelek dari istri” bisa saja terjadi.

Perselingkuhan bisa terjadi kepada siapa saja, sehingga masing-masing memiliki kepedulian untuk membangun dan menjaga keutuhan rumah tangganya.

Kemungkinan masih ada faktor-faktor lain yang menyebabkan seseorang selingkuh yang penulis tidak tahu, kalian bisa memberikan komentar di bawah. Semoga artikel ini bermanfaat !!

Spread the love

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *