Essai dan Opini

Teori pembelajaran Behaviorisme

anastasismedia.com – Teori pembelajaran Behaviorisme adalah teori tentang perubahan tingkah laku yang terjadi karena adanya pemberian stimulus dan respon. Dalam kegiatan pembelajaran yang terpenting adalah pemberian stimulus, dan Output-nya adalah respon dari peserta didik.

Oleh sebab itu, pendidik harus memiliki kecakapan dan skill dalam mengimplementasikannya dalam kegiatan pembelajaran.

Teori Behaviorisme Gage dan Berliner ( Gage dan Berliner, 1984) merupakan teori tentang perubahan tingkah laku manusia yang dihasilkan dari pengalaman. Teori ini akhirnya menjadi teori yang berkembang dan populer terutama dalam dunia pendidikan.

Pengertian Behaviorisme

Menurut teori Behaviorisme, perubahan tingkah laku merupakan hasil dari kegiatan pembelajaran karena adanya stimulus dan respon. Artinya bahwa peserta didik harus mengalami perubahan tingkah laku ketika sudah belajar, apabila tidak mengalami perubahan maka peserta didik belum belajar.

Sebagai contoh, guru mengajar peserta didik denga materi: saling menolong sesama. Peserta didik yang mengikuti pembelajaran dan menunjukkan dirinya dengan mau menolong orang lain maka ia sudah belajar.

Peserta didik yang mengikuti pembelajaran tetapi tidak mau menolong orang lain maka ia dikatakan belum belajar, karena tidak mengalami perubahan tingkah laku. Jadi, prinsip utama dalam pembelajaran ini adalah perubahan tingkah laku akibat dari stimulus dan respon.

Untuk mengetahui lebih jelas dalam memahami teori pembelajaran Behaviorisme, artikel ini akan menjelaskan mengenai pengertian dan juga prinsip-prinsip dari teori ini. Jadi, silahkan simak sampai selesai ya.

Pembelajaran Behaviorism

Behaviorisme yang merupakan sebuah penelitian psikologi eksperimental, kemudian berkembang luas hingga mencakup dalam dunia pendidikan.

Meskipun berbagai aliran pemikiran baru muncul pada masa depan, teori behaviorisme telah memberikan sumbangsih yang besar terhadap dunia psikologi dan pendidikan.

Menurut behaviorisme, pembelajaran menghasilkan perubahan tingkah laku yang terjadi sebagai respon terhadap berbagai rangsangan dari luar (rangsangan/stimulus diberikan oleh guru).

1. Inti pembelajaran

Pembelajaran dalam konteks behaviorisme ini meliputi beberapa unsur penting, yang pertama adalah stimulus, kedua adalah respon dan ketiga adalah penguatan. Stimulus merupakan kunci dalam pembelajaran ini, karena akan memicu dan menimbulkan respon dai peserta didik.

Respon adalah reaksi yang muncul ketika rangsangan diberikan. Dari perspektif behaviorisme, reaksi atau respon tersebut akan menyebabkan perubahan tingkah laku dari peserta didik. Artinya bahwa respon tersebut akan dimanifestasikan dalam perilaku yang terlihat.

Penguatan merupakan penegasan pembelajaran oleh subjek (peserta didik) sedemikian rupa sehingga mereka merasa perlu untuk memberikan reaksi atau respon terhadap stimulus tersebut.

Dalam hal ini, pendidik harus memastikan bahwa pemberian stimulus tersebut efektif sehinga peserta didik dapat memberikan reaksi atau respon.

Implementasi teori ini dalam pembelajaran membutuhkan persiapan dan perencanaan yang baik, karena stimulus akan memberikan pengalaman belajar dan mengubah tingkah laku.

Perilaku behavior peserta didik merupakan masalah penting dalam pedidikan, pengalaman-pengalaman belajar harus memberikan dampak yang yang signifikan dan bisa diamati. Pengalaman belajar tersebut juga bisa melatih peserta didik untuk bekerjasa, saling menghargai dan saling melakukan interaksi sosial.

Guru memiliki tanggung jawab dan fungsi yang sangat jelas, yaitu memberikan stimulus yang tepat pada kegiatan pembelajaran. Stimulus tersebut akan memberikan reaksi atau respon dan pengalaman belajar yang mengubah tingkah laku para peserta didik.

Dalam kegiatan pembelajaran sekarang ini, apakah teori pembelajaran masih efektif ? Pada pada umumnya, para pendidik menggunakan beberapa teori dan metode pembelajaran.

Behaviorisme menekankan kepada hasil dan pengukuran, apakah terjadi perubahan tingkah laku setelah kegiatan pembelajaran berlangsung. Jika tidak terjadi perubahan tingkah laku, maka pembelajaran tersebut tidak berhasil.

2. Beberapa kelemahan

Teori pembelajaran behaviorisme hanya memfokuskan kepada perubahan tingkah laku yang dapat diamati dan dapat diukur, karena hasil pembelajaran adan perubahan tingkah laku.

Teori ini hampir sama dengan teori tabularasa (John Locke, 1690) yang menjelaskan bahwa manusia lahir tidak membawa apa-apa seperti kertas putih yang kosong. Tingkah laku dan karakternya merupakan hasil dari pembelajaran, yaitu apa yang dipelajari dan diamati oleh indera.

Individu (peserta didik) merupakan makhluk yang reaktif yang selalu memberikan rekasi terhadap lingkungannya. Oleh sebab itu, teori ini lebih mengutakan kepada mekanisme dan lingkungan belajar, supaya Output dan perubahan tingkah laku sesuai dengan apa yang dinginkan.

Beberapa kelemahan dari teori ini adalah peserta didik lebih bersifat pasif, karena kegiatan pembelajaran bersifat terstruktur dan berpusat kepada guru (pemberi stimulus).

Kegiatan pembelajaran merupakan pemindahan pengetahuan dari guru ke peserta didik, sehingga tingah laku peserta didik merupakan hasil dari pengalaman belajar.

Kegiatan pembelajaran bukan menggali kemampuan dari masing-masing peserta didik, melainkan berpusat kepada guru (perubahan apa yang dinginkan guru dari pembelajaran tersebut).

Guru memberikan pengaruh yang besar dalam pembelajaran ini, berhasil tidaknya pembelajaran ini sangat bergantung kepada guru (pendidik). Dalam kegiatan pembelajaran sekarang ini, teori pembelajaran ini kurang ideal.

Mengapa demikian? karena membatasi kemampuan peserta didik untuk mengeksplorasi dan mengembangkan kemampuan kognitif maupun psikomotoriknya.

Pada prinsipnya, teori pembelajaran terus mengalami perkembangan dan perubahan, tujuannya adalah mendapatkan hasil pembelajaran yang lebih efektif.

Penting sekali baga para pendidik untuk mempersiapkan pembelajaran dengan baik, supaya kegiatan pembelajaran lebih menarik. Dengan demikian, peserta didik dapat mengikuti pembelajaran tersebut dengan antusias.

Menggunakan beberapa metode pembelajaran akan jauh lebih baik dari pada hanya menggunakan satu metode pembelajaran saja. Bagaimana, apakah kalian juga pernah menggunakan metode pembelajaran ini? jJika belum pernah, kalian dapat mencobanya.

Kesimpulan

Pada prinsipnya, teori-teori pembelajaran sangat membantu dalam pelaksanaan kegiatan pembelajaran. Dengan adanya teori dan metode, kegiatan pembelajaran dapat berlangsung dengan kreatif, efektif dan tepat sasaran.

Teori Behaviorisme memberikan pengalaman dan pembelajaran yang lebih kepada guru (peserta didik), karena guru harus meiliki kepekaan dan cakap dalam mengontrol dan memahami situasi dan kondisi kelas.

Jika guru tidak peka, maka kegiatan pembelajaran akan membosankan dan peserta didik kurang antusias dalam mengikuti pembelajaran. Guru (peserta didik) harus mendesign dan menciptakan pembelajaran yang menarik, sehingga muncul respon dari para peserta didik.

Teri ini tidak akan berjalan dengan maksimal, apabila guru (pendidik) tidak memiliki kecakapan atau tidak kreatif dalam mendesign kegiatan pembelajaran.

Apabila pembelajaran tidak menarik, maka peserta didik tidak akan memberikan respon, jika tidak ada respon maka tidak ada perubahan tingkah laku. Karena pusat pembelajaran berada pada guru.

Jadi, sangat penting sekali untuk menguasai beberapa metode pembelajaran, supaya pembelajaran tidak hanya berpusat pada guru tetapi juga berpusat kepada siswa (peserta didik).

Pembelajaran seharusnya lebih bersifat konstruktif, yaitu menggali potensi-potensi dan mengembangkan kemampuan peserta didik. Kegiatan pembelajaran akan lebih lebih menarik apabila peserta didik terlibat langsung dalam kegiatan pembelajaran.

Misalnya mengajak peserta didik untuk berpikir dan memecahkan masalah-masalah atau kasus-kasus tertentu, sehingga mereka mendapatkan pengalaman belajar yang luas.

Semonga artikel ini membantu dan bermanfaat untuk menciptakan lingkungan belajar yang menarik, kreatif dan pastinya memberikan perubahan yang nyata dalam aspek kognitif, afektif dan psikomotorik siswa.

Spread the love

Iman K

Teacher yang menyukai banyak tantangan (Anak kesayangan Tuhan). "Jangan pernah menyerah, karena perjalanan hidup masih panjang".

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *